Temporal

coret-coret calon farmasis yang suka desain grafis

Cita-cita Seiring Waktu

waktu TK cita-citanya pelukis, soalnya suka menggambar dan mewarnai

waktu SD kelas sekian dan SMP, cita-citanya guru bahasa inggris, soalnya lagi suka-sukanya bahasa inggris

waktu SMA kelas 1, cita-citanya programmer, soalnya ingin membuat game harvest moon yang ada masjid di dalamnya

waktu kelas 2 dan 3 SMA, cita-cita jadi peneliti.

sejak kuliah dan setelah melewati berbagai peristiwa bersejarah yang menempa mental (halah), cita-citaku kini menjadi kepala LPPOM MUI atau BPOM. Dan tentunya saja yang utama, menjadi anak yang sholehah dan ustadzah yang baik untuk anak-anakku (#uhuk).

1 lagi, jadi desainer grafis sekaligus punya percetakan dan penerbit sendiri.

aamiin.

 

cita-cita mungkin bisa berubah, ketika wawasan berpikir semakin luas.

tidak salah ketika cita-cita itu berubah, yang salah adalah ketika kau hidup tanpa cita-cita.

dan tentu saja, cita-citanya yang baik, orientasi tak hanya sukses dunia, namun juga sukses akhirat.

Tinggalkan komentar »

Sepanjang Perjalanan Hidup

Kalau sekarang ditanya ‘hobimu apa?’, hampir selalu kujawab ‘membaca dan desain grafis’, sepertinya selalu itu jawabanku.

Tak terasa sudah 2 tahun menjadi berkelana dalam dunia desain. Jalan berliku, entah sudah berapa tikungan kulalui, sudah berapa kali kujumpai batu yang menghadang, ataupun tak sengaja kaki ini tertusuk duri, aku lupa. Yang aku ingat aku menikmatinya πŸ™‚

Ya, aku menikmatinya. Walaupun awalnya aku tak berniat sejauh ini terjerumus di dalamnya, lebih tepatnya aku dijerumuskan didorong, hehe. Masih teringat, Safrida KMMF 1431 H, mantan Kabid MO menanyai kemampuanku mengoperasikan Corel. Walaupun ‘sedikit’ aku menjawab, beliau menunjukku jadi PJ PDD. Terima kasih sudah mempercayai aku yang padahal tidak percaya akan kemampuanku sendiri (atau mungkin karena waktu itu yang lain pada ga mau ya? hmm.. hanya beliau yang tahu). As a maba dan masih magang, panik dan khawatir berputar-putar di otakku, secara sepertinya tanggung jawabnya besar. Mana anggotanya disuruh nyari sendiri –a.

Sejak itu aku mulai belajar Corel, berbekal buku desain yang fullcolour dan mudah dipahami instruksinya (lupa judulnya apa, masih dipinjam teman). And…hey, I liked it! (mungkin karena sejak kecil hobiku menggambar, hehe)

Oh iya, ada teman-teman yang berbagi ilmu desain juga. Kami tim PDD (Dewi Magistasari, Ade, Alif, Wahyu, Surya kalau ga salah ya? maaf kalau ada yang ga kesebut, ingatkan aku dong >.<) pertama kali melaksanakan job di perpus, nge-desain publikasi.

Ini desain pertama ku (kami) –> Poster Safrida 1431 H
Lucu juga ya, ahahha.. xD

Sayang sekali, ga terpakai karena erupsi merapi datang lebih dulu. Tapi gapapa, jadi pembelajaran πŸ™‚

Setelah pengalaman di kepanitiaan Safrida ini, aku semakin tertarik mendalami dunia desain dan berusaha lebih dari sekedar teman dengan Corel, dan Photoshop juga. That’s why I chosed Media Opini πŸ˜€

(Bahkan aku lebih betah berjam-jam di depan corel daripada di depan laporan #plak. mungkin karena yang digunakan otak kanan ya.)

****

Sebenarnya aku menuliskan curhatan catatan perjalananku di atas sebagai bentuk instropeksi atas kejadian hari ini. Masih malu-malu jualan Jaresuju di kampus. Ku sadari, memulai sesuatu dari nol itu tidak mudah, apalagi kalau sifatmu sendiri adalah penghalangnya. Kalau dulu di persimpangan antara ‘bersedia’ dan ‘tidak bersedia’ menjadi PJ PDD, aku memilih jalan ‘tidak bersedia’, mungkin kemampuanku kurang berkembang. Kalau dulu ketika ketidakmampuanku dan kekurangpercayaandiriku menjadi batu penghalang di tengah-tengah perjalananku, aku memilih berhenti dan kembali ke start, mungkin aku sama sekali tidak akan terjerumus di dunia desain. Aku bersyukur, melalui orang-orang di sekitarku, Allah meyakinkanku memilih jalan ini.

Dalam perjalanan hidupmu, ketika kau menjumpai persimpangan, pastikan jalan yang kau pilih benar menurut pertimbangan akal dan qalbumu. Ketika kau menjumpai batu penghalang yang besar, pastikan kau gunakan batu itu untuk melompat lebih tinggi, menggapai impian-impianmu. Karena kau tidak pernah tahu apa yang ada diujung jalanmu, selalu berbaiksangkalah πŸ™‚

Ya, kita bisa karena terbiasa dan berusaha.

Semoga diri ini tetap istiqomah dalam usahanya menjadi entrepreneur. Kenapa? Karena Rasulullah pun berwirausaha πŸ™‚

****

mau bantu saya mewujudkan impian?

Anda bisa memesan desain undangan, pin, stiker, poster dan sejenisnya ke saya, nego πŸ™‚

atau… beli Jaresuju ^^ #promosi #eaa

sekian, terima kasih..

Tinggalkan komentar »

Serpihan Cermin #2

Sejenak terdiam, aku berpikir. Lalu sambil tersenyum kudekatkan serpihan cermin itu seraya berkata,”Bukan orang lain tak berusaha memahamimu. Mereka mencoba, namun terkadang apa yang mereka pahami bukan seperti yang kamu maksudkan dan inginkan, atau mereka paham hanya saja penyampaiannya keliru. Kau tahu kan? Setiap orang punya sudut pandang, pendapat dan karakteristik yang berbeda. Dan kau, tak selalu bisa memaksakan semua berjalan sesuai keinginanmu :)”.
Tinggalkan komentar »

F aksi = – F reaksi

apa yang kita dapat idealnya sebanding dengan apa yang kita beri.
menurut teori F aksi = -F reaksi (hukum newton 3 yah, kalo nggak salah).

begitu pula dengan nilai,
nilai yang kita terima biasanya sebanding dengan usaha kita, belajar maksudnya.
maka, jika suatu saat/sering kali dapat nilai yang tidak memuaskan, yah mungkin usaha kita yang kurang maksimal, bukan salah soal dibuat.
seringkali kita merasa usaha sudah maksimal, tapi itu menurut kita, belum tentu menurut Allah.

terkadang merasa malu, berdoa minta nilai yang sangat baik, padahal ikhtiarnya nggak maksimal, bukan karena nggak bisa, tapi kurang kemauan.
http://www.smileycodes.info
ini hidup, tak selalu apa yang terjadi sesuai dengan teori.
hidup itu penuh kejutan http://www.smileycodes.info seperti soal remed KO II tadi pagi 😦

tapi ada juga kejutan menyenangkan dari Allah πŸ˜€

Tinggalkan komentar »

Ditolak? Alhamdulillah

Malam ini, iseng-iseng sengaja ngecek email. Di urutan pertama email masuk terbaru kudapati sebuah kejutan.
Seekor sebuah email (salah nih kayaknya, jelas-jelas email kan bukan buah) yang masuk jam 18.58 judulnya benar-benar menJLEB kan hatiku. http://www.smileycodes.info

desain kamu ditolak *********.com

yah, ditolak… *diam* *hening*
eh, apaa?? ditolak?
DI-TO-LAK??
http://www.smileycodes.info Read the rest of this entry »

3 Komentar »

Geliat Dunia Farmasi di Era Keemasan Islam dan Kini

”Setiap penyakit pasti ada obatnya.” Sabda Rasulullah SAW yang begitu populer di kalangan umat Islam itu tampaknya telah memicu para ilmuwan dan sarjana di era kekhalifahan untuk berlomba meracik dan menciptakan beragam obat-obatan. Pencapaian umat Islam yang begitu gemilang dalam bidang kedokteran dan kesehatan di masa keemasan tak lepas dari keberhasilan di bidang farmakologi dan farmasi.

Di masa itu para dokter dan ahli kimia Muslim sudah berhasil melakukan penelitian ilmiah mengenai komposisi, dosis, penggunaan, dan efek dari obat-obat sederhana serta campuran. Menurut Howard R Turner dalam bukunya Science in Medievel Islam, umat Islam mulai menguasai farmakologi dan farmasi setelah melakukan gerakan penerjemahan secara besar-besaran di era Kekhalifahan Abbasiyah.

Salah satu karya penting yang diterjemahkan adalah De Materia Medica karya Dioscorides. Selain itu para sarjana dan ilmuwan Muslim juga melakukan transfer pengetahuan tentang obat-obatan dari berbagai naskah yang berasal dari Suriah, Persia, India, serta Timur Jauh.

Karya-karya terdahulu itu telah membuat para ilmuwan Islam terinspirasi untuk melahirkan berbagai inovasi dalam bidang farmakologi. ”Kaum Muslimin telah menyumbang banyak hal dalam bidang farmasi dan pengaruhnya sangat luar biasa terhadap Barat,” papar Turner. Read the rest of this entry »

Tinggalkan komentar »

Jabir Ibnu Hayyan, Imuwan Islam Peletak Dasar Kimia Modern

Tak salah bila dunia mendapuknya sebagai bapak kimia modern. Ahli kimia Muslim terkemuka di era kekhalifahan yang dikenal di dunia Barat dengan pang gilan Geber itu memang sangat fenomenal. Betapa tidak, 10 abad sebelum ahli kimia Barat bernama John Dal ton (1766-1844) mencetuskan teori molekul kimia, Jabir Ibnu Hayyan (721M – 815 M) telah menemukannya di abad ke-8 M.

Hebatnya lagi, penemuan dan eksperimennya yang telah berumur 13 abad itu ternyata hingga kini masih tetap dijadikan rujukan. Dedikasinya dalam pengembangan ilmu kimia sungguh tak ternilai harganya. Tak heran, jika ilmuwan yang juga ahli farmasi itu dinobatkan sebagai renaissanceman (manusia yang mencerahkan).

Tanpa kontribusinya, boleh jadi ilmu kimia tak berkembang pesat seperti saat ini. Ilmu pengetahuan modern sungguh telah berutang budi kepada Jabir yang dikenal sebagai seorang sufi itu. Jabir telah menorehkan sederet karyanya dalam 200 kitab. Sebanyak 80 kitab yang ditulisnya itu mengkaji dan mengupas seluk-beluk ilmu kimia. Sebuah pencapaian yang terbilang amat prestisius.

Itulah sebabnya, ahli sejarah Barat, Philip K Hitti dalam History of the Arabs berujar, β€˜β€™Sesudah ilmu kedokteran, astronomi, dan matematika, bangsa Arab juga memberikan sumbangan yang begitu besar di bidang kimia.β€™β€˜ Penyataan Hitti itu merupakan sebuah pengakuan Barat terhadap pencapaian yang telah ditorehkan umat Islam di era keemasan. Read the rest of this entry »

Tinggalkan komentar »